Wow, Presiden SBY akan peroleh penghargaan dari Ratu Inggris

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memperoleh gelar penghargaan dari Ratu Inggris Elizabeth II yang akan diberikan dalam kunjungan kenegaraannya nanti.

“Nama penghargaannya `Knight Grand Cross in the Order of Bath`. Ada tiga kelas dari order Bath dan Bapak Presiden yang tertinggi,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, melalui pesan singkat kepada ANTARA, Senin.

Credit: The Monarchy Today

Menurut website resmi Kerajaan Inggris, penghargaan ‘Salib Agung Ksatria dalam Ordo Bath’ terutama diberikan kepada para perwira dari kalangan militer, meski terdapat juga sejumlah kecil penerima penghargaan dari kalangan sipil.

Ordo ini terdiri dari Yang Berdaulat (Sang Ratu), Penguasa Agung (Pangeran Wales) dan tiga kelas anggota. Nama Ordo ‘Bath’ berasal dari istilah abad pertengahan akhir. Terlahir dari ritual penyucian (terinspirasi dari permandian pada pembaptisan), sebuah simbol penyucian spiritual, yang merupakan bagian persiapan seorang ksatria untuk penganugerahan gelar ksatriaan.

Penghargaan tidak akan diberikan sampai kandidat mempersiapkan diri mereka dengan berbagai ritual yang dirancang untuk mensucikan batin dengan puasa, berjaga (vigil) dan doa, serta membersihkan diri mereka dengan mandi. Ordo ini memiliki motto ‘Tria Juncta in uno’ (Tiga tergabung dalam satu).

Sebagaimana dijelaskan Teuku Faizasyah, dengan pemberian penghargaan ini, Presiden SBY secara resmi dilantik menjadi anggota kelas tertinggi dalam Order of Bath di bawah kedaulatan Ratu Inggris.

Ada apa dengan Inggris?

SBY merupakan presiden pertama RI pasca Soeharto yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, negara yang oleh Soekarno, proklamator kemerdekaan dan presiden pertama RI, dianggap sebagai “neo-kolonialis dan neo-imperialis”. Politik luar negeri imperialis Inggris memang memiliki sejarah panjang. Istilah imperialis dan imperialisme sendiri pertama kali muncul di Inggris pada akhir abad XIX, Benjamin Disraeli, perdana menteri Inggris saat itu merupakan tokoh utama penggagas perluasan imperium Inggris terutama di Timur Tengah dan Asia Tengah. Untuk melancarkan program imperialis-nya, Disraeli mendapatkan bantuan keuangan dari Lionel de Rothschild, seorang bankir dan politisi dari keluarga Rothschild. Dalam lingkungan politik Inggris saat itu, kelompok Disraeli ini kemudian dikenal dengan sebutan kaum imperialis.

George Orwell, seorang sastrawan yang juga pernah bertugas dalam perang imperialis Inggris di Burma, menyebut imperialisme sebagai ‘despotisme dengan pencurian sebagai tujuan akhirnya.’ Imperialisme Inggris dan berbagai akibat yang ditimbulkannya memang terus menjadi kontroversi, bahkan sampai saat ini ketika era kolonialisme dianggap usai, imperialisme berhasil bertahan dengan berbagai wajah. Seorang jurnalis dan sejarawan Inggris, Richard Gott, menyatakan jika negaranya adalah residivis imperialis, sebuah istilah yang mewakili kecenderungan penguatan kembali watak imperialisme Inggris dalam politik luar negerinya saat ini. Praktek imperialisme memang tidak hanya melalui aksi-aksi militer ataupun bentuk tindakan dominatif-represif lainnya, imperialisasi juga mengambil jalan hegemoni ekonomi dan budaya dalam melancarkan aksinya. Namun demikian, wajah imperialisme Barat (terutama Amerika dan Inggris) saat ini terlihat jelas dalam apa yang mereka sebut dengan perang melawan teror.

Di Indonesia sendiri, perang melawan teror memang cukup menjadi sorotan. Praktek extra judicial killing yang menjadi ciri khas Densus 88 Anti Teror mendapat kritikan dari berbagai pihak, salah satunya sebagaimana diungkapkan Yoseph Adi Prasetyo, Wakil Ketua Komnas HAM, yang menyatakan jika tindakan tersebut tidak hanya melanggar asas praduga tak bersalah dalam penegakan hukum, tetapi juga merupakan pelanggaran HAM berat.

Tentu saja, Kerajaan Inggris memiliki alasan tersendiri dalam memberi penghargaan Salib Agung Ksatria Ordo Bath kepada SBY, meski sebagai negara yang memiliki sejarah panjang dan watak politik imperialis yang kuat, latar belakangnya ini tampaknya sulit untuk dipisahkan.

 

 

Sumber dan bacaan terkait:
http://www.antaranews.com/berita/341109/presiden-sby-akan-peroleh-penghargaan-dari-ratu-inggris
http://www.royal.gov.uk/MonarchUK/Honours/OrderoftheBath.aspx
sejarahsosial.org/ohd/page/kaa.html
http://www.historytoday.com/piers-brendon/moral-audit-british-empire
http://www.worlddialogue.org/content.php?id=222
http://hukumonline.com/berita/baca/lt4bf7515bab2b6/densus-88-harus-hindari-iextra-judicial-killingi

Leave a comment